Kisah Runtuhnya Unicorn Agritech
Pelajaran dari kasus E-Fishery
Hilman Kamil
2/22/20252 min read


Kebangkitan dan Kejatuhan Unicorn Agritech: Pelajaran Berharga bagi Ekosistem Startup di Asia Tenggara
Di dunia startup yang bergerak cepat, kisah sukses yang berkembang pesat sering kali mendominasi berita utama. Namun, apa yang terjadi ketika kenyataan di balik kisah sukses itu mulai terungkap? Kejatuhan baru-baru ini dari sebuah unicorn agritech yang pernah berjaya menjadi pengingat keras akan bahaya pertumbuhan yang berlebihan, kurangnya integritas keuangan, dan lemahnya tata kelola perusahaan.
Kebangkitan Sebuah Visi yang Menjanjikan
Didirikan pada awal 2010-an, startup agritech ini bertekad merevolusi industri akuakultur. Dengan negara tersebut termasuk dalam jajaran produsen akuakultur terbesar di dunia, potensi pasarnya sangat besar. Namun, lebih dari 80% petani akuakultur skala kecil masih mengandalkan metode manual, yang menyebabkan inefisiensi dan kesulitan finansial.
Solusi yang Ditawarkan oleh Startup Ini:
Smart Feeder Technology – Perangkat pemberian pakan berbasis sensor untuk mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi limbah.
Digital Farm Management – Platform bagi petani untuk memantau dan melacak operasional pemberian pakan secara real-time.
Remote Farm Optimization – Sistem yang memungkinkan petani mengoptimalkan produksi langsung dari smartphone mereka.
Fintech untuk Petani – Inisiatif keuangan yang memberikan akses pendanaan bagi petani ikan dan udang yang kurang terlayani.
Pendekatan inovatif ini menarik banyak perhatian dan diadopsi secara luas, menjadikan perusahaan ini pemain kunci dalam ekosistem agritech. Petani merasakan manfaat teknologi ini, operasional menjadi lebih efisien, dan investor berlomba-lomba untuk memberikan pendanaan.
Pertumbuhan yang Tak Terbendung
Antara 2018 hingga 2023, startup ini mendapatkan beberapa putaran pendanaan, menarik investor besar. Pada puncaknya di tahun 2023, valuasi perusahaan ini mencapai lebih dari $1 miliar dengan pendapatan yang diklaim mencapai ratusan juta dolar.
Pendiri perusahaan menjadi ikon nasional, muncul dalam berbagai daftar bisnis bergengsi, sementara pemerintah memuji perusahaan ini sebagai simbol kemajuan teknologi. Hingga pertengahan 2023, teknologi mereka telah digunakan di ribuan peternakan di seluruh negeri.
Kejatuhan: Terungkapnya Penipuan Keuangan Sistemik
Semua berubah ketika seorang whistleblower membocorkan dugaan kecurangan finansial. Pada akhir 2024, audit internal yang dipimpin oleh auditor independen mengungkap skandal penipuan keuangan yang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Temuan Kunci dari Audit Forensik:
Dua Buku Akuntansi – Perusahaan menyimpan dua set catatan keuangan: satu untuk keperluan internal, satu lagi untuk investor.
Inflasi Pendapatan – Laporan keuangan dimanipulasi untuk menunjukkan pertumbuhan yang lebih besar dari kenyataan.
Perusahaan Cangkang – Jaringan entitas palsu digunakan untuk menciptakan transaksi fiktif guna menyembunyikan kemunduran keuangan.
Pembagian Bonus Berlebihan – Jutaan dolar dialokasikan sebagai bonus karyawan berdasarkan data keuangan yang telah dimanipulasi.
Masalah Arus Kas yang Disembunyikan – Skema rumit dirancang untuk menyamarkan kondisi keuangan yang semakin memburuk.
Pada awal 2025, kedua co-founder perusahaan ini diberhentikan, dan seorang CEO sementara ditunjuk. Namun, audit tambahan mengungkap skala penipuan yang lebih luas, yang menyebabkan perubahan kepemimpinan lebih lanjut serta upaya restrukturisasi.
Dampak: Guncangan bagi Ekosistem Startup di Asia Tenggara
Dengan PHK massal yang berdampak pada lebih dari 90% tenaga kerja serta penghentian operasi di berbagai divisi, kejatuhan ini mengguncang ekosistem startup dan investasi di kawasan tersebut.
Pelajaran Berharga bagi Pendiri dan Investor:
💰 Integritas Keuangan Tidak Bisa Ditawar – Pertumbuhan harus didukung oleh angka nyata, bukan laporan keuangan yang direkayasa.
📊 Tata Kelola Perusahaan Itu Penting – Mekanisme pengawasan yang kuat dan kontrol internal adalah kunci keberlanjutan.
🔍 Uji Tuntas Investor Harus Ketat – Bahkan investor besar bisa tertipu tanpa proses due diligence yang mendalam.
Kesimpulan: Perlu Budaya Startup yang Lebih Bertanggung Jawab
Kehancuran unicorn agritech ini adalah pelajaran besar bagi para pendiri, investor, dan ekosistem startup di Asia Tenggara. Meskipun tekanan untuk menunjukkan pertumbuhan eksponensial sangat besar, transparansi, tata kelola yang baik, dan model bisnis yang berkelanjutan adalah satu-satunya cara untuk memastikan kesuksesan jangka panjang.
Di Starlights, kami percaya pada pembangunan startup yang tangguh dan beretika. Misi kami adalah membekali para pendiri dengan kerangka kerja yang tepat, strategi kesiapan investasi, serta praktik tata kelola perusahaan yang baik agar terhindar dari kesalahan serupa.
Skandal ini menjadi titik balik. Pertanyaannya adalah: Apakah ekosistem startup Asia Tenggara akan belajar dari ini atau tetap mengikuti jalur pertumbuhan tanpa kendali? 🚀
